Neraca Perdagangan Sumatera Selatan Februari 2024 mengalami surplus US$216,93 juta
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR
- Nilai ekspor Sumatera Selatan Februari 2024
mencapai US$445,47 juta atau naik 0,93 persen dibanding ekspor Januari
2024. Dibanding Februari 2023 nilai ekspor turun sebesar 19,00 persen.
- Ekspor nonmigas Februari 2024 mencapai US$397,36 juta, turun 1,10
persen dibanding Januari 2024. Dibanding Februari 2023 ekspor nonmigas
turun sebesar hingga 23,62 persen.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Sumatera Selatan Januari–Februari
2024 mencapai US$886,82 juta atau turun 21,45 persen dibanding periode
yang sama tahun 2023.
- Pangsa ekspor Februari 2024 terbesar adalah Tiongkok sebesar
US$152,48 juta, India sebesar US$57,52 juta dan Malaysia sebesar US$46,58
juta.
- Secara kumulatif, nilai ekspor terbesar Sumatera Selatan
Januari-Februari 2024 ditujukan ke Tiongkok sebesar US$316,17 juta, India
sebesar US$112,13 juta, dan Malaysia sebesar US$85,19 juta, dengan
kontribusi ketiganya mencapai 57,90 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan
Uni Eropa masing-masing sebesar 21,69 persen dan 3,75 persen.
IMPOR
- Nilai impor Sumatera
Selatan Februari 2024 mencapai US$228,53 juta, naik 3,21 persen
dibandingkan Januari 2024, dan naik 400,76 persen dibandingkan Februari
2023.
- Impor migas Februari 2024 senilai US$2,73 juta, naik 56,16 persen
dibandingkan Januari 2024, dan turun 23,04 persen dibandingkan Februari
2023.
- Impor nonmigas Februari 2024 senilai US$225,80 juta, naik 2,78
persen dibandingkan Januari 2024, dan naik 436,49 persen dibandingkan
Februari 2023.
- Tiga negara pemasok barang impor terbesar Januari-Februari 2024
adalah Tiongkok US$306,32 juta (68,08 persen), Finlandia US$62,95 juta
(13,99 persen), dan Thailand US$16,02 juta (3,56 persen). Nilai impor dari
ASEAN pada bulan Januari- Februari 2024 sebesar US$47,66 juta (10,59
persen) dan Uni Eropa US$71,53 juta (15,90 persen).
- Neraca Perdagangan Sumatera Selatan Februari 2024 mengalami surplus
US$216,93 juta berasal dari sektor nonmigas US$171,56 juta, dan sektor
migas sebesar US$45,38 juta.