Nilai Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016 sebesar 94,90 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Nilai
Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016
sebesar 94,90 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli
petani pada bulan Mei 2016 masih mengalami penurunan dibandingkan
tahun dasar 2012. Namun dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Mei
2016 mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen yang disebabkan
kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih rendah
dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani.
2.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Mei
2016 sebesar 102,42 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli
petani pada bulan Mei 2016 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012.
Dan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Mei
2016 naik sebesar 0,64 persen.
3.
NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016
sebesar 94,75 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya beli
petani pada bulan Mei 2016 juga masih mengalami penurunan
dibandingkan tahun dasar 2012. Tapi bila dibandingkan dengan bulan
sebelumnya, NTP tanpa perikanan Mei 2016 naik sebesar 0,40 persen.
4.
NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan pada bulan Mei 2016
sebesar 102,19 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya
beli petani pada bulan Mei 2016 lebih baik dibandingkan
tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTUP Mei 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen.
5.
Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor, pada bulan Mei 2016
sektor yang mengalami peningkatan dibandingkan bulan April 2016
yaitu sektor hortikultura, perkebunan rakyat, perikanan tangkap.
Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor tanaman
pangan, peternakan, perikanan dan perikanan budidaya.
6.
Inflasi/deflasi pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga
barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani. Pada bulan Mei
2016 wilayah pedesaan di Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar
0,46 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sandang, bahan makanan,
transportasi dan komunikasi, kesehatan dan perumahan, sedangkan
kelompok pengeluaran pendidikan,
rekreasi dan olahraga mengalami deflasi.