1.
Nilai
Tukar Petani (NTP)*Sumatera Selatan pada bulan Februari 2016 sebesar
94,99 persen, menunjukkan bahwa secara umum daya
beli petani pada bulan Februari 2016 masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTP Februari 2016 juga mengalami penurunan yaitu turun sebesar 0,39 persen yang disebabkan indeks harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.
2.
Nilai
Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan pada bulan Februari 2016 sebesar 101,79 persen,
menunjukkan bahwa secara umum daya beli petani pada bulan Februari 2016 lebih baik dibandingkan tahun dasar 2012. Tapi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTUP Februari 2016 turun sebesar 0,63 persen.
3.
NTP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan
pada bulan Februari 2016 sebesar 94,81 persen, menunjukkan bahwa
secara umum daya beli petani pada bulan Februari 2016 juga masih mengalami penurunan dibandingkan tahun dasar 2012. Begitupula bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya,
NTP tanpa perikanan Februari 2016 juga turun sebesar 0,43 persen.
4.
NTUP Tanpa Sektor Perikanan Sumatera Selatan
pada bulan Februari 2016 sebesar 101,56 persen, menunjukkan bahwa
secara umum daya beli petani pada bulan Februari 2016 lebih
baik dibandingkan tahun dasar 2012. Namun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTUP Februari 2016 mengalami penurunan
sebesar 0,68 persen.
5.
Berdasarkan NTP dan NTUP sub sektor,
pada bulan Februari
2016 sektor yang mengalami peningkatan dibandingkan bulan Januari
2016 yaitu sektor sektor hortikultura, sektor
perikanan, sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor tanaman
perkebunan rakyat dan sektor ternak. Sedangkan untuk sektor tanaman
pangan NTP mengalami kenaikan dan NTUP mengalami penurunan.
Inflasi/deflasi
pedesaan ditunjukkan oleh perubahan indeks harga barang dan jasa yang
dikonsumsi rumahtangga petani. Pada bulan Februari 2016 wilayah
pedesaan di Sumatera Selatan mengalami
deflasi sebesar 0,10 persen. Kelompok
pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan dan
transportasi dan komunikasi, sedangkan kelompok pengeluaran lainnya mengalami
inflasi