Abstraksi
ü Pada bulan Maret
2021 jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan mencapai 1.113,76 ribu
orang atau 12,84 persen dari total penduduk. Dibandingkan dengan kondisi
September 2020 jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 5,89 ribu orang dari
1.119,65 orang atau turun 0,14 persen poin dari 12,98 persen.
ü Persentase penduduk
miskin di daerah perkotaan pada September 2020 sebesar 12,52 persen turun
menjadi 12,36 persen pada Maret 2021. Hal yang sama juga terjadi untuk penduduk
miskin di perdesaan, pada September 2020 sebesar 13,25 persen turun menjadi
13,12 persen pada Maret 2021.
ü Garis Kemiskinan
Maret 2021 tercatat sebesar Rp. 457.455,-/kapita/bulan. Peranan kelompok
makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan
kelompok bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) Maret
2021 tercatat sebesar 74,45 persen sedikit turun jika dibandingkan
kondisi Maret dan September 2020 yang sebesar 74,49 persen.
ü Komoditas makanan
yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama
dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam
ras, cabe merah, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, roti, kue basah, kopi
bubuk & kopi instan (sachet), dan bawang merah. Sedangkan komoditas bukan
makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi dan
kesehatan.
ü Pada Maret 2021,
secara rata-rata rumah tangga miskin di Sumatera Selatan memiliki 4,76 orang
anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah
tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp. 2.177.485,8,-/rumah tangga
miskin/bulan.
ü Pada periode
September 2020 – Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan.
ü Dalam satu tahun
terakhir atau pada periode Maret 2020 - Maret 2021 Gini Ratio Sumatera Selatan
mengalami peningkatan dari 0,339 keadaan Maret 2020 menjadi 0,341 keadaan Maret
2021 atau naik 0,002 poin, hal sama pada periode September 2020 - Maret 2021
naik sebesar 0,003 poin.
ü Seiring dengan
semakin meningkatnya Gini Ratio dalam satu tahun terakhir, atau periode Maret
2020-Maret 2021, distribusi pengeluaran Sumatera Selatan menurut ukuran Bank
Dunia pada periode yang sama menunjukkan distribusi yang semakin memburuk.
- Pada
Maret 2020 pengeluaran 40 persen penduduk terbawah sebesar 19,61 persen
kemudian turun menjadi 19,22 persen pada Maret 2021 atau turun 0,39
persen poin.
- Di
daerah perkotaan pada periode Maret 2020 untuk kelompok pengeluaran 40
persen terbawah sebesar 18,03 persen kemudian turun menjadi 17,84 persen
keadaan Maret 2021 atau turun 0,19 persen poin.
- Begitupun
pada daerah perdesaan, Maret 2020 sebesar 21,24 persen menurun
menjadi 20,61 persen keadaan Maret 2021 atau turun 0,63 persen poin.