Kota
Palembang Pada Bulan Desember 2016 Mengalami Inflasi Sebesar (0,67
persen)
Inflasi kumulatif tahun 2016 dan/atau Inflasi
“year on year” (Desember 2016
terhadap Desember 2015) sebesar 3,68
persen. Kota Palembang pada bulan Desember 2016 berdasarkan kelompok
pengeluaran, menunjukkan bahwa 5 (lima)
kelompok mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok transportasi, komunikasi &
jasa keuangan sebesar (2,34 persen); kelompok bahan makanan sebesar (1,03 persen);
kelompok kesehatan sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas
& bahan bakar sebesar 0,04 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar
0,03 persen. Sedangkan 2 (dua) kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks
harga, yaitu kelompok sandang sebesar (-0,35 persen); dan kelompok makanan
jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar -0,01 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga yang
menyebabkan inflasi di Kota Palembang antara lain: angkutan udara, telur ayam
ras, tarif pulsa ponsel, mujair, daging ayam ras dan kol putih/kubis. Sedangkan
komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: tomat sayur, emas
perhiasan, bawang merah, ikan dencis dan tomat buah.
Kota Lubuk Linggau Pada Bulan
Desember 2016 Mengalami Inflasi Sebesar
(0,11 persen)
Inflasi kumulatif tahun 2016 dan/atau
Inflasi “year on year” (Desember
2016 terhadap Desember 2015) adalah 2,74 persen. Komoditas yang mengalami
kenaikan harga yang menyebabkan inflasi di Kota Lubuk Linggau pada bulan Desember
2016 antara lain ikan nila, apel, kol putih/kubis, kayu
balokan, kacang panjang dan tarif pulsa ponsel dan cabe rawit. Sedangkan
komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, cabe merah,
gula pasir, tomat sayur, dan minyak goreng
Provinsi Sumatera Selatan Bulan desember
2016 Mengalami Inflasi Sebesar (0,61 persen)
Besaran angka Inflasi ini diperoleh
berdasarkan penghitungan inflasi pada Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau,
pada bulan Desember 2016. Inflasi kumulatif tahun 2016 dan Inflasi “year on
year” (Desember 2016 terhadap
Desember 2015) adalah 3,58 persen.
Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Desember 2016
pada 82 kota IHK di Indonesia,
menunjukkan bahwa 78 kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota
Lhokseumawe sebesar (2,25 persen), terendah di kota Padangsidimpuan dan
Tembilahan masing-masing sebesar (0,02 persen). Sedangkan 4 kota IHK mengalami
deflasi, tertinggi di kota Manado sebesar (-1,52 persen), terendah di kota
Tegal sebesar (-0,09 persen)